Selasa, 15 September 2009

Rahasia Dibalik Sukses ...

Bagi saya, rahasia ini sungguh mengubah hidup saya karena saya dibesarkan dan tumbuh bersama seorang ayah yang sangat negatif, yang berpikir bahwa orang kaya adalah orang yang memiskinkan setiap orang lain, dan bahwa setiap orang yang mempunyai uang pastilah telah menipu seseorang lainnya.

Jadi saya tumbuh dengan banyak kepercayaan yang salah tentang uang. Jika anda memiliki uang, maka uang akan membuat anda menjadi orang yang buruk, hanya orang jahat yang mempunyai uang dan uang tidak tumbuh di pohon.

“Kamu pikir saya ini siapa? Rockefeller?” Itu adalah salah satu kalimat favoritnya.
Maka saya tumbuh menjadi orang yang sungguh-sungguh percaya bahwa hidup ini sulit. Baru ketika saya bertemu W. Clement Stone-lah, kehidupan saya mulai berubah secara perlahan.

Ketika saya masih bekerja dengan Stone, ia berkata, “Saya ingin kamu menetapkan sebuah tujuan yang sangat besar yang jika tercapai akan membuat kamu takjub, dan kamu akan tahu bahwa itu hanya disebabkan oleh apa yang telah saya ajarkan
padamu bahwa kamu akan bisa mencapai tujuan ini.”

Pada saat itu saya berpenghasilan sekitar delapan ribu dollar setahun, jadi saya berkata, “Saya ingin berpenghasilan seratus ribu dollar setahun.” Saya tidak tahu bagaimana saya bisa melakukannya. Saya tidak melihat adanya strategi atau
kemungkinan, saya hanya berkata, “Saya akan mengumumkannya, saya akan mempercayainya, saya akan bersikap seakan-akan ini memang benar, lalu melepaskannya.”
Jadi saya melakukannya.

Satu hal yang ia ajarkan pada saya adalah setiap hari memejamkan mata dan memvisualkan seakan-akan tujuan itu sudah tercapai.
Saya sungguh-sungguh membuat cek seratus ribu dollar dan memasangnya di langit-langit. Jadi begitu bangun pagi, saya memandang ke atas dan melihatnya, dan itu akan mengingatkan
pada niat saya.
Kemudian saya memejamkan mata dan memvisualkan memiliki gaya hidup orang yang berpenghasilan seratus ribu dollar setahun.

Yang menarik, tidak ada peristiwa besar yang terjadi selama tiga puluh hari. Saya tidak mendapatkan ide-ide cemerlang, tidak ada juga orang yang menawarkan lebih banyak uang kepada saya.
Sekitar empat minggu sesudahnya, saya mendapatkan ide bernilai seratus ribu dollar.

Ide itu muncul tiba-tiba dalam benak saya. Saya telah menulis sebuah buku, dan saya berkata, “Jika saya dapat menjual empat ratus ribu buku dengan harga 25 sen per buku, itu akan menjadi seratus ribu dollar.” Buku-buku itu sudah ada di sana, tetapi
saya tidak pernah berpikir seperti ini.

Saya tidak tahu bagaimana saya akan menjual empat ratus ribu buku. Kemudian saya melihat Koran National Enquirer di pasar swalayan. Saya telah melihatnya jutaan kali, dan koran itu hanya ada di latar belakang benak saya.
Tiba-tiba koran itu melompat ke latar depan. Saya berpikir, “Jika pembaca mengetahui tentang buku saya, potensi empat ratus ribu orang yang akan membeli buku saya.”

Sekitar enam minggu kemudian, saya berbicara di Hunter College-New York kepada enam ratus guru, lalu seorang perempuan mendekati saya dan berkata, “Itu tadi pidato
yang bagus. Saya ingin mewawancarai anda. Ini kartu nama saya.”
Ternyata ia adalah penulis lepas yang menjual ceritanya ke National Enquier.
Tema dari “the twight zone” muncul di kepala saya, wah … ini sungguh-sungguh ampuh.
Artikel itu muncul dan penjualan buku saya mulai mencuat.
Yang ini saya sampaikan disini adalah saya telah menarik semua peristiwa ini ke dalam hidup saya, termasuk orang ini. Untuk mempersingkat kisah ini, saya tidak menghasilkan seratus ribu dollar pada tahun itu. Saya hanya menghasilkan sembilan
puluh dua ribu tiga ratus dua puluh tujuh dollar.

Tetapi anda pikir saya sedih dan berkata, “Ini tidak mempan.” Namun saya berkata, “Ini menakjubkan!” Jadi istri saya
berkata, “Jika ampuh untuk seratus ribu, menurutmu juga akan ampuh untuk satu juta?” dan saya berkata, “Saya tidak tahu, saya kira bisa. Mari kita coba.”

Dan … penerbit saya menulis sebuah cek royalty untuk buku pertama “Chicken Soup for the Soul”, setelah sebelumnya draft buku tersebut ditolak kira-kira seratus tigapuluh kali oleh penerbit-penerbit lain. Penerbit saya menggambar sebuah wajah
tersenyum pada tanda tangannya karena itu adalah cek satu juta dollar pertama yang pernah ia tulis.

Itulah sekelumit kisah sukses Jack Canfield, penulis “Chicken Soup for the Soul” yang telah terjual jutaan eksamplar di seluruh dunia dan mengilhami, memberikan inspirasi serta motivasi bagi banyak orang.

Dan menginspirasi bagi saya untuk mulai menulis buku (success spirit-segera terbit 19/9/2009).

Semoga Terinspirasi...

God Bless U all...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar